JAKARTA, SELASA - Win your CV to win your competition. Beberapa hal ini perlu diperhatikan agar CV Andalah yang menjadi pemenang.
TEPAT SASARAN
Banyak kesalahan terjadi, si pelamar tidak mengetahui persis posisi yang akan dilamar. Sehingga model CV yang dikirim pun sangat standar, hanya berisi sejumlah informasi. Padahal, setiap posisi dan perusahaan membutuhkan treatment CV tersendiri.
Misal, jika posisi yang Anda tuju marketing, tunjukkan kemampuan Anda dalam menjual. Jangan sampai posisi yang Anda lamar marketing, eh Anda malah banyak menyebut soal menangani keuangan :)
WAJAH CV
Siapa sih yang tidak menyukai wajah cantik atau penampilan menarik. Perumpamaan itu pun berlaku ketika Anda membuat CV.
Sekalipun Anda pintar, pengalaman segudang dan profesional, CV Anda tidak akan dilirik jika kemasannya tidak menarik. Penampilan CV bisa terlihat dari pemakaian kertas yang tepat. Jangan mengunakan kertas bergaris apalagi kertas koran. Tampilan CV akan terlihat tidak profesional dan hanya menjadi penghuni keranjang sampah.
Ketik CV dengan menggunakan komputer. Gunakan jenis huruf yang mudah terbaca, misal Arial atau Times New Roman. Jangan memilih huruf yang keriting karena yang membacanya juga pasti akan keriting alias pusing.
Perlu juga diingat jangan pernah mengirimkan fotokopi CV, karena Anda akan dianggap tidak menghargai perusahaan yang Anda lamar.
IN ENGLISH PLEASE
Membuat CV dengan menggunakan bahasa Indonesia memang tidak salah, namun akan bernilai plus jika Anda dapat membuatnya dalam bahasa Inggris. Karena CV berbahasa Inggris meningkatkan persepsi kualitas dua kali lebih baik dari CV berbahasa Indonesia. Selain itu, penyeleksi juga dapat menilai kemampuan Anda dalam berbahasa Inggris.
DATA STANDAR
Tampilan CV sudah menarik, tapi jika data yang Anda berikan tidak lengkap, peluang bisa lewat begitu saja. Data apa saja yang mesti dicantumkan dalam CV?
Data pribadi: nama, usia,jenis kelamin, status, alamat lengkap, nomor telepon yang bisa dihubungi (rumah, handphone atau nomor telepon lain jika ada) clan e-mail.
Riwayat pendidikan. Cantumkan pendidikan formal beserta nilai akhirnya.
Riwayat pengalaman kerja. Diawali dengan pekerjaan terakhir, lalu diikuti dengan pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Keahlian/kemampuan. Cantumkan kursus-kursus yang pernah diikuti, yang tentu saja relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Sebutkan juga seminar-seminar, workshop yang pernah diikuti atau aktivitas yang menggambarkan dua hal tersebut.
Pencapaian (achievement). Anda bisa mencantumkan penghargaan yang pernah Anda peroleh dan proyek-proyek sulit yang pernah Anda selesaikan dengan baik.
Aktivitas. Kegiatan-kegiatan di waktu luang yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Keanggotaan profesional. Sebutkan keterlibatan Anda dalam keanggotaan profesional, karena akan menambah nilai jual Anda.
FOTO CANTIK
Lengkapi CV dengan menyertakan foto diri. Buatlah foto semenarik mungkin dan jangan terlalu standar, misal, wajah menghadap ke depan kamera tanpa senyum. Pasalnya, jika foto yang ditampilkan tidak menarik,
mereka mungkin enggan membaca CV Anda. Buatlah yang sedikit beda, misal berpakaian lebih modis dan menampilkan senyum indah Anda. Gunakan foto berwarna dengan ukuran 46.
SISTEMATIKA CV
Ada beberapa pendekatan dalam membuat CV. Pendekatan yang umum biasanya dimulai dari data diri kemudian masuk ke pendidikan, skill, dan knowledge, sampai pengalaman kerja.
Namun, Anda juga bisa sedikit tampil beda, misal CV dibuka dengan menuliskan nama, alamat, telepon, dan alamat e-mail. Setelah itu masuk ke informasi skill, dan pengalaman kerja. Cara ini memudahkan penyeleksi dalam melihat gambaran diri Anda, apakah sesuai dengan posisi yang dibutuhkan atau tidak.
AS SOON AS POSSIBLE (ASAP)
Jika Anda mengirimkan lewat pos, kirimkan berkas lamaran pada hari iklan dimuat. Amplop yang datang pertama kali pasti akan langsung dibuka oleh perekrut. Sebaliknya, amplop ke-1000 yang datang, kemungkinan besar tak akan pernah sempat dibuka. Apalagi jika mereka menganggap telah menemukan kandidat yang tepat.
Ok, sekarang saatnya memperbaiki CV Anda.
PLEASE DON'T• CV terlalu tebal. Anda mau kirim novel atau lamaran? CV yang ideal berjumlah 3 sampai 5 halaman.
• Salah tata bahasa. Gunakan bahasa Indonesia atau Inggris dengan benar.
• Jika CV dalam bentuk e-mail, ukuran soft copy dari CV cukup besar sehingga orang susah men-download-nya. Akhirnya si perekrut batal men-download dan kemudian di-delete. Idealnya ukuran CV tidak melebihi 200 KB.
• Salah tulis. Terutama salah menuliskan nama perusahaan dan posisi yang Anda lamar.
• Telat kirim.
(CHIC/Ika Nurul Syifaa/kompas)