Selasa, 15 Januari 2008

Kode 'lemak babi' pada makanan dalam kemasan

" Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya" (QS. 'Abasa :
> 24)
>
> ----------
>
> *Kode 멿emak babi?pada makanan dalam kemasan
>
> n-dalam-kemasan/>*
>
> Terbongkarnya kasus makanan berkemas yang mengandung lemak babi,
> berawal dari Dr. M. Anjad Khan. Ia bekerja di Medical Research
> Institute United States, Amerika Serikat. Ia mendapat data yang valid

> dari salah seorang rekannya Shaikh Sahib, yang bekerja sebagai
pegawai
> di Badan Pengawas Obat & Minuman (BPOM) di Pegal, Perancis. Tugasnya,

> mencatat semua merk barang, makanan, dan obat-obatan.
> Produk apapun yang disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan

> produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin dari BPOM
Perancis
> dan Shaikh Sahib bekerja di bagian QC. Tak heran jika ia mengetahui
> berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan

> tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah, namun ada juga yang
> dituliskan dalam bentuk matematis seperti E904, E141.
>
> Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis, dia penasaran
> lalu menanyakan kode tersebut kepada orang Perancis yang berwenang
> dalam bidang itu. Orang Perancis menjawab, kerjakan saja tugasmu dan
> jangan banyak tanya?.!
>
> Jawaban itu, semakin menumbulkan kecurigaan Sahib, lalu ia pun mulai
> mencari tahu kode matematis dalam dokumen yang ada. Ternyata apa yang

> dia temukan cukup mengejutkan kaum muslimin dunia. Hampir di seluruh
> negara bagian barat, termasuk Eropa pilihan utama untuk daging adalah

> daging babi. Peternakan babi sangat banyak terdapat di negara-negara
> tersebut. Di Perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih
> dari 42.000 unit, cerita Shaikh Sahib kepada rekannya Dr. M. Anjad
Khan.
>
> Dijelaskannya, jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi
> dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun orang Eropa dan Amerika
> berusaha menghindari lemak-lemak itu. Yang menjadi pertanyaan
> dikemanakan lemak-lemak babi tersebut? Babi-babi dipotong di rumah
> jagal yang diawasi BPOM, tapi yang bikin pusing POM adalah membuang
> lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.
>
> 밆ahulu sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi dibakar. Kini
mereka
> pun berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal
> ujicobanya, mereka membuat sabun dengan bahan lemak babi, dan
ternyata
> berhasil?tegas Shaikh Sahib. Lemak-lemak itu katanya, diproses
secara
> kimiawi, dikemas rapi dan dipasarkan. Negara di Eropa memberlakukan
> yang mewajibkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan harus
> dicantumkan dalam kemasan. Karena itu, bahan dari lemak babi
> dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya.
>
> Agar mudah dipasarkan, penulisan dalam kemasan diganti dengan lemak
> hewan. Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam,
maka
> dijawablah lemak tersebut adalah lemak sapi dan domba. Meskipun
begitu
> lemak-lemak itu haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak
> sesuai dengan syariat Islam ungkapnya.
>
> Label baru itu dilarang keras masuk ke negara Islam, akibatnya
> produsen menghadapi masalah keuangan sangat serius, karena 75%
> penghasilan mereka diperoleh di dengan menjual produk ke negara
Islam,
> mengingat laba yang diperoleh bisa mencapai milyaran dollar.
>
> Akhirnya, mereka membuat modifikasi bahasa yang hanya dimengerti
BPOM,
> sementara orang lain tak ada yang tahu. Kode diawali dengan
*E-CODES*,
> *E-INGREDIENTS*, ini terdapat pada produk perusahaan multinasional,
> antara lain: pasta gigi, permen karet, cokelat, gula-gula, biskuit,
> makanan kaleng, dan beberapa multivitamin serta masih banyak lagi
> jenis makanan dan obat-obatan lainnya. Sejak produk-produk diatas
> banyak dikonsumsi negara-negara muslim, termasuk di negara kita,
tidak
> aneh kalau masyarakat kita megalami masalah penyakit sosial, seperti:
> hilangnya rasa malu, kekerasan, seks bebas dan yang lainnya (Karena
> orang yang dibesarkan dengan makanan haram atau memakan makanan yang
> haram, cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan, bukan

> begitu ? -pen).
>
> Karena itu saya mohon kepada sesama muslim dimana pun, untuk
memeriksa
> secara seksama bahan-bahan produk yang kita konsumsi dan
> mencocokkannya dengan daftar *E-CODES*, berikut ini karena produk
> dengan kode-kode di bawah ini, positif mengandung lemak babi:
>
> *E100, E110, E120, E140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234,
> E252, E270, E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432,
> E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475,
> E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492, E493, E494, E495,
> E542, E570, E572, E631, E635, E904. *
>
> Adalah tanggung jawab kita bersama untuk mengikuti syariat Islam dan
> juga memberitahukan informasi ini kepada sesama muslim lainnya,
sambil
> mengingatkan kalau hang out di Starbucks or Coffebean pikir-pikir
> ulang deh? karena ternyata semua minuman mengandung emulsifier
yang
> berasal dari babi. Kalau membeli makanan kita juga gampang mengetahui

> halal or haram, caranya dengan melihat ada tidaknya kode E- terus
tiga
> digit angka dibelakangnya, dan itu artinya bahan-bahannya berasal
dari
> lemak babi.
>
> Jika memang elmusifier yang dipakai Starbucks adalah kode *E471*
> (tidak ada embel-embel lain, misal: lecithinde soja atau soy
> lecithine), maka saya yakin bahwa 뱋rigin?nya adalah pork or
varken
(babi).
>
> Sebenarnya tak hanya *E471* tapi juga *E472*, para keluarga muslim
> Gronigen the Netherlands dan ikatan keluarga muslim Eropa
> memperingatkan kami untuk mengecek content/ingredient elmusifier ini
> pada setiap produk makanan yang akan dibeli.
>
>
> Kami pun sempat kaget, karena emulsifier juga digunakan pada roti
tawar.
> Karena itu, kami sarankan kepada keluarga muslim untuk pilih roti
> tawar dengan istilah biological bread (non-chemical additif), tentu
> saja resiko harganya lebih mahal (?blok roti tawar jenis ini hampir

> tiga kali harga roti tawar dengan emulsifier), yang pentingkan halal.
>
> Perlu diketahui, kata Shaikh Sahib mengingatkan bahwa , *E471 *bisa
> dikenal dengan sebutan lecithine, origin-nya merupakan ekstrak dari
> tulang babi. *E472* (saya tidak ingat nama dagangnya) originnya
adalah
> ekstrak tulang babi. Kedua aditif ini merupakan senyawa turunan dari
> asam lemak (Fatty Acid). Biasanya kedua aditif ini ditemukan pada
> produk-produk berikut: produk makanan mengandung cokelat roti, ice
> cream, biskuit, dan lain-lain. Produk makanan yang perlu elmusifier
> cokelat bar, ice cream, or bulk, coffee cream, marshmallo, jelly dan
> sebagainya.
>
> (Sumber: Tabloid Suara Muslim, November 2007)
>
> ----------
>
> " Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan
> Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika hanya kepadaNya
saja
> kamu menyembah "
> (QS. An Nahl : 114)

Dari email