Dalam urusan kerja, emosi bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, emosi dapat membantu kita mendapatkan pekerjaan yang kita impikan. Sebaliknya, emosi juga bisa menjadi penghalang dalam mencapai potensi maksimal. Kemampuan menguasi emosi sangat diperlukan jika kita ingin maju.
Setiap karyawan pasti pernah merasakan naik turunnya emosi di tempat kerja. Berhubungan dengan banyak orang, dengan banyak sifat dan kemauan dan kemampuan, membutuhkan tenggang rasa tinggi, serta kemampuan untuk menguasai emosi sebaik-baiknya. Berikut ini enam tips untuk membantu Anda menjaga emosi agar tetap berada pada “daerah aman”. Artinya, tidak terlihat terlalu ambisius mengejar karier, tetapi tidak juga pasif.
Tip 1: Tenangkan diri
Pasti ada saat-saat dimana emosi Anda meledak. Jangan bawa rasa marah ke ruangan atasan, dan menuangkan semua emosi Anda kepadanya. Atasan bukan tempat yang tepat untuk curhat hal-hal sepele yang seharusnya bisa Anda selesaikan sendiri. Sebaliknya, tarik diri Anda dari situasi yang tak mengenakkan, dan kenali masalah yang membuat Anda marah. Setelah itu, analisa permasalahan, dan cari solusi.
Sampaikan kepada atasan pada saat Anda sudah tenang. Berikan masukan yang positif dengan penuh semangat. Sampaikan situasi secara rasional beserta masalah dan solusi yang jelas agar atasan melihat Anda sebagai seorang yang profesional dan memandang situasi dengan jelas.
Tip 2: Membaca sinyal
Bila Anda termasuk orang yang bersemangat dan penuh dengan untuk melaksanakan tugas-tugas yang sulit, manfaatkan energi tadi untuk memaksimalkan kelebihan yang Anda miliki. Tetapi, tetaplah melakukannya dengan hati-hati.
Kemauan yang besar diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik. Pastikan bahwa semangat Anda tidak melampaui batas. Untuk mengetahuinya Anda dapat mengamati bahasa tubuh yang diperlihatkan orang lain kepada Anda. Bahasa tubuh merupakan indikator yang baik dalam menyadarkan apakah Anda terlalu emosional atau tidak.
Tip 3: Fakta pendukung
Bila sedang melakukan suatu tugas yang membuat Anda sangat bersemangat, jangan lupa untuk melengkapinya dengan fakta-fakta dan angka-angka. Tetapi jangan lupa, untuk mendapatkan kepekaan bisnis yang baik, selain data yang obyektif dan dasar pemikiran yang kuat, “investasi emosional” juga perlu Anda miliki.
Tip 4: Kerja sama dengan baik
Kemampuan bekerja dalam tim merupakan keterampilan yang penting. Di lingkungan profesional, keberhasilan tim sangat tergantung dari kemampuan memberi dan menerima (take and give) antara para anggota tim yang bekerja sama demi mencapai tujuan.
Sebagai pemimpin tim, kemampuan mengelola emosi diri sendiri dan emosi anggota lainnya merupakan keahlian tersendiri. Salah satu cara terbaik dalam mengatur emosi orang lain adalah dengan mendengarkan apa yang mereka katakan dan memperlihatkan empati terhadap apa yang mereka rasakan.
Setiap orang ingin didengar, terutama di tempat kerja dimana mereka menghabiskan hampir sebagian besar waktunya. Untuk mengatur emosi Anda, pusatkan perhatian ke dalam usaha menangkan diri Anda. Jika Anda sudah bisa menguasai diri sendiri, anggota tim yang lain akan melihat Anda sebagai panduan emosional mereka. Bila emosi Anda meledak, yang lain akan memberikan reaksi yang sama.
Tip 5: Cari orang yang tepat
Kadang-kadang hanya dengan mengeluarkan uneg-uneg kepada seseorang yang mengerti dinamika kantor akan dapat menenangkan emosi Anda. Melepaskan kekesalan kepada seseorang yang tidak memiliki tingkat emosional yang sama dengan Anda merupakan cara terbaik. Pilihlah tempat curhat dengan bijaksana, dan pikirkan dua kali sebelum menentukan siapa orangnya agar Anda tidak dikhianati.
Tip 6: Menjaga keseimbangan hidup
Cara lain untuk mendapatkan keseimbangan emosional di tempat kerja adalah dengan memiliki keseimbangan hidup di luar tempat kerja Anda. Bila Anda memiliki kehidupan pribadi yang menyenangkan, rasa bahagia akan terpancar di wajah Anda dan terbawa ke kantor. Akibatnya, meskipun Anda bertemu dengan hal-hal yang potensial memancing emosi, Anda bisa mengatasinya dengan wajar. (Nova/kompas)