Senin, 21 Januari 2008

JUJUR dan BERANI

Seorang raja yang memasuki usia senja ingin mencari penggantinya.Berbeda dengan kebiasaan, ia tak menunjuk anak-anak maupun pembantu terdekatnya. Ia justru memanggil para pemuda di negeri itu dan berpidato di hadapan mereka. "Aku akan mengadakan sayembara. Kalian semua akan mendapatkan sebuah biji. Tanamlah biji ini, rawatlah, dan kembalilah setahun lagi dengan tanaman kalian masing-masing. Bagi yang memiliki tanaman terbaik akan langsung kutunjuk menjadi raja menggantikanku!"

Seorang pemuda bernama Badrun terlihat amat antusias. Ia menanam biji itu, dan menyiraminya tiap hari. Tapi sampai sebulan berlalu belum tumbuh apa-apa. Setelah 6 bulan, para pemuda mulai membicarakan tanaman mereka yang tumbuh tinggi, namun pot Badrun masih kosong. Badrun tak mengatakan apapun pada teman-temannya. Ia tetap menunggu bijinya tumbuh.

Setahun berlalu. Semua pemuda membawa tanamannya kepada raja. Semula Badrun enggan, namun ibunya mendorongnya pergi dan berbicara apa adanya.Raja menyambut para pemuda seraya memuji tanaman yang mereka bawa.

"Kerja kalian luar biasa. Tanaman kalian bukan main indahnya. Aku akan menunjuk seorang dari kalian menjadi raja yang baru!"

Tiba-tiba raja yang melihat Badrun berdiri di belakang memanggilnya.Badrun panik, "Jangan-jangan aku akan dibunuh," pikirnya. Suasana kontan ricuh dengan ejekan dan cemoohan hadirin menyaksikan potnya yang kosong.

"Diam semuanya!" teriak raja. Ia menoleh pada Badrun, kemudian mengumumkan,
"Inilah raja kalian yang baru!" Semua terkejut.

Bagaimana mungkin orang yang gagal yang menjadi raja?

Raja melanjutkan, "Setahun yang lalu, aku memberi kalian sebuah biji untuk ditanam. Tapi yang kuberikan adalah biji yang sudah dimasak dan tak dapat tumbuh. Kalian semua telah menggantinya dengan biji yang lain.

Hanya Badrun yang memiliki KEJUJURAN dan KEBERANIAN untuk membawa pot dengan biji yang kuberikan. Karena itu dialah yang kuangkat menggantikanku!

Ada 2 kata penting yang dapat diambil dari cerita di atas.

Pertama,kejujuran :
Inilah dasar perilaku seseorang. Di jaman Nabi, ada seorang yang bertobat dan ingin menata dirinya.
Tips nabi sederhana saja:"Jangan Bohong!" Orang ini senang karena Nabi tak melarang hal-hal yang lain. "Kalau cuma jangan bohong sih mudah," pikirnya. Maka ia pun melakukan apa yang biasa dilakukannya.

Ia mau mencuri, tapi berpikir, "Bagaimana kalau tetanggaku menanyakan asal-usul hartaku ini?" Iapun membatalkan niatnya. Ia ingin berselingkuh, tapi berpikir, "Bagaimana kalau nanti keluargaku menanyakan kemana aku pergi?" Lagi-lagi ia mengurungkan niatnya.Begitulah seterusnya. Setiap ingin melakukan maksiat ia kontan membatalkannya.

Jadi kejujuran akan membawa perubahan mendasar pada diri seseorang.Tapi tanpa keberanian, kejujuran takkan membawa perubahan bagi orang banyak. Kejujuran hanya menghasilkan pengikut (follower) bukan pemimpin.

Kedua Keberanian :
Untuk bisa merubah masyarakat dibutuhkan keberanian.Masalahnya, dari manakah datangnya keberanian?

Keberanian datang kalau kita mampu menaklukkan rasa takut. Rasa takut inilah sumber segala macam kejahatan di dunia ini. Contohnya, perasaan marah. Sebenarnya,hanya jika Anda merasa takutlah Anda akan marah. Coba renungkan kapan terakhir kali Anda marah. Teruskan renungan Anda. Telusurilah rasa takut yang tersembunyi di balik kemarahan Anda. Apa yang Anda takutkan hilang dan direnggut dari diri Anda? Ketakutan itulah yang membuat Anda marah.

Rasa takut yang ada menunjukkan bahwa kita belum mandiri. Kebahagiaan dan rasa aman kita masih bersumber pada sesuatu di luar diri kita!


Posted by DJODI ISMANTO