Jumat, 25 Januari 2008

Dua Pemancing Yang Hebat

Diceritakan tentang sebuah kejadian yang dialami dua orang pemancing
yang sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu
mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi
oleh 10 pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti
biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan
10 pemancing lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan
menghampiri kail mereka.

Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing
kepada kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak
direspon oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing
berinisial A tersebut menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu
oleh kehadiran pemancing-pemancing amatir itu.

Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia
bersedia menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10
pemancing lainnya, dengan syarat masing-masing diantara mereka harus
memberikan seekor ikan kepada B sebagai bonus jika masing-masing
diantara mereka mendapatkan 10 ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan
tangkapan masing-masing diantara mereka kurang dari 10, maka mereka
tidak perlu memberikan apapun.

Persyaratan tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar
tentang tehnik memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing
diantara pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis
si B mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan `bonus'
ikan dari masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan
10 orang teman baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi ilmu,
tidak mendapatkan keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh
si B.

Pesan:

Kisah di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih
bermanfaat bila diamalkan. "Hanya dengan cara kita mengembangkan
orang lain yang membuat kita berhasil selamanya," kata Harvey S. Fire
Stone. Karena tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih
menguasai ilmu pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari
segi finansial, pengembangan hubungan sosial, dan lain
sebagainya. "Jika Anda membantu lebih banyak orang untuk mencapai
impiannya, impian Anda akan tercapai," imbuh Zig Ziglar, seorang
motivator ternama di Amerika Serikat.

Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan dan lain
sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang, perhatian,
loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu yang dapat
kita berikan. "Make yourself necessary to somebody. ?Jadikan dirimu
berarti bagi orang lain," kata Ralph Waldo Emerson. Kebiasaan memberi
seperti itu selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan
sosial, tetapi juga membangun optimisme karena merasa kehidupan kita
lebih berarti.[aho]


Sumber: Dua Pemancing Yang Hebat oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku
best seller.