Kisah ini benar-benar terjadi.
Pada suatu hari di suatu kamp latihan militer, sersan pelatih muncul dan tiba-tiba melemparkan sebuah granat tangan ke tengah-tengah sekelompok prajurit muda.
Mereka lari berpencar, buru-buru mencari perlindungan.
Sersan itu lantas mengatakan bahwa granat itu kosong dan ia cuma ingin melihat reaksi mereka.
Keesokan harinya seorang prajurit yang baru masuk menggabungkan diri ke kelompok itu. Sersan pelatih mengatakan kepada mereka agar jangan memberi tahu prajurit baru itu tentang apa yang akan terjadi.
Sewaktu sersan itu kemudian muncul dan melemparkan granat ke tengah-tengah mereka, prajurit baru itu, yang tidak tahu bahwa granat itu takkan meledak,buru-buru menjatuhkan diri di atas granat agar ledakannya tidak mencederai rekan-rekannya.
Ia mau "berkorban" demi keselamatan rakan-rekan sesama prajurit.
Tahun itu ia dianugerahi satu-satunya medali untuk keberanian dan ketabahan yang diberikan bukan pada waktu perang.