Perburuan Dimulai (1)
(LEA - Bintaro Jaya - Jakarta Selatan)
"Well, aku bener2 kasian dengan `J`, dia bener2 gak tahu apa yang menantinya malam ini," ucap temanku Anti yang menemaniku berdandan di kamar mandi kantor.
Aku tersenyum puas melihat bayanganku di cermin. Tanktop warna emas yang senada dengan sepatu terlihat ketat memeluk tubuhku, menonjolkan warna kulitku yang putih terawat. "do you think, this will work?" tanyaku ragu. Aku tak ingin terlihat murahan, namun cukup seksi untuk menggoda dan menyiksanya semalaman. "Darling, aku jamin `J` akan mati berdiri malam ini" tambah temanku dengan nada pasti dan tawa tertahan di lehernya.
Aku ingat saat pertama bertemu `J`. Tak seperti teman2nya yang lain, yang berebut berkenalan dengan gaya menggoda yang berlebihan. Dia hanya berdiri malas bersandar di tembok terlihat tak peduli, dengan tatapan mata tajam dan senyum nakal di bibir yang setengah angkuh mengejek. `Menyebalkan` itulah kesan pertamaku tentangnya. Saat dia menyebutkan namanya, aku baru tersadar bahwa dia adalah laki2 yang sering dibicarakan oleh teman2ku.
Saat itu aku tak berniat membuka komunikasi lebih lanjut dengannya. Tapi saat rekan sekerjaku, yang jarak antar meja kami hanya berbataskan selembar partisi, dengan `gaya innocent` bercerita bahwa dia baru saja `jadian` dengan mantan pacarku ke semua orang yang ada di dalam ruangan yang juga mengenal `riwayat kisah` ku, membuatku berpikir ulang. Walaupun aku tak merasa cemburu, karena dulupun hubungan kami hanya `just for fun` , ternyata lebih menyebalkan menjadi orang yang terlihat `kalah` sehingga membuatku mengesampingkan `ego`ku dan berniat melakukan pembalasan. Karena `pemeran utama` yang paling sempurna dalam membantuku adalah `J`.
Temanku menertawakan ceritaku saat aku panik menyiramkan air ke laptopku karena tersadar aku belum menyiapkan alibi atas bualanku yang menyuruhnya datang karena laptopku rusak. Temanku menyarankanku untuk mengganti `alibi`ku. "Lea darling, ada ribuan tempat untuk servis laptop. Sangat gak masuk akal kamu memintanya untuk memperbaikinya sementara kamu bisa membayar orang untuk menyelesaikannya dalam satu hari. Dia pasti akan tau kalo kamu hanya ingin bertemu dengannya... dan lea sayang...aku akan sangat kesal kalo makan malammu ga seharga laptop itu" ujarnya.
Ternyata ia datang. `J` terlihat luar biasa tampan dan seksi dalam balutan kaos biru dan jeans pudarnya serta sandal jepit. Yupp, aku baru tau kalo ternyata apartemennya hanya berjarak satu lantai dariku. Yang sangat menyebalkan sosoknya tetap terlihat percaya diri dan menguasai ruangan. Dengan santainya ia menanyakan "sori Lea, walopun kamu terlihat menggemaskan dalam `bathrope` itu, tapi kamu akan tetap mentraktirku sebagai bayaran perbaikan laptopmu kan?" panik dengan kedatangannya yang hanya 5 menit dari telpon yang mengabarkan persetujuannya untuk datang, aku tak sempat berdandan dan memakai baju terbaikku. Gagal sudah rencana `serangan` pertamaku. Tapi malam ini aku tak berniat gagal lagi, karena `deadline` perburuanku untuk menjadikannya `kekasih` di pesta tahun baru tinggal 3 bulan lagi. Dan aku juga gak berniat untuk jadi `bahan` tatapan kasian teman2 kantorku di pesta nanti.
`J` datang membawa laptopku yang sudah berhasil diperbaiki ("thank God" kata temanku Anti). Dengan gaya `menyeh2` manja yang aku pelajari dari film aku ucapkan terimakasih dan dengan tatapan mata `polos mengundang` kukatakan aku sedih sekali karena aku ditinggal teman2 yang `janjian` akan nonton bersama. Kupastikan `J` mencium parfum yang menempel di leherku saat aku membungkuk berpura2 mengambil sesuatu dari dalam tasku.
It works! entah karena gaya `provokatif`ku atau tanktop `sempurna` yang kupakai malam itu, `J` menawarkan untuk menemaniku menonton. Dan aku merasa malam ini aku akan berhasil, saat aku melihat `binar kelam` di matanya waktu aku berpura2 terjatuh di dadanya. Hehehe, aku puas sekali melihat `ekspresi` mantan pacarku yang sedang duduk di lobby menjemput rekan sekantorku.
Well, wish me luck ya temen2 eltiers. Kalau tulisan ini dimuat akan aku ceritakan kelanjutan kisah perburuanku. (makasih `Zie` sayang!)
Ritual Penjeratan (2)
( - )
Sudah dua minggu sejak acara nonton kami yang kubilang cukup sukses. Entah mengapa ia tak menghubungiku lagi. Padahal `acara malam` itu begitu sempurna. Dengan sengaja kupilih filem yang cukup menakutkan, hingga aku punya kesempatan untuk berteriak manja dan menempelkan badanku ke dadanya. Kupikir `ekspresi` ketakutanku pasti terlihat `natural` karena seumur hidup aku tak pernah nonton filem horror
(menyebalkan! besar sekali harga yang harus kubayar untuk menjerat lelaki ini. Aku akan pastikan aku gak akan rugi dalam permainan ini!).
Hehehe aku bangga sekali sebagai perempuan, melihatnya tersiksa sepanjang filem berlangsung. Aku bisa merasakan `J` benar2 tegang seperti anak panah yang siap melesat dari busurnya. Tapi kelanjutan dari cerita itu ternyata ga sesukses bayanganku. Dia memang terlihat terengah2 bernafas saat filem berakhir. Tapi hanya itu. Dengan gaya `gentle` , yang benar2 gak pas kubutuhkan saat ini, dia tak sedikitpun mengambil kesempatan sepanjang sisa malam itu hingga saat mengantarkanku ke depan pintu apartemenku.
Aku kesal sekali, tak pernah ada laki2 yang tak menghubungiku lagi setelah pertemuan pertama. Aku bener2 terdesak, hingga tak menggubris `ego perempuanku` terpaksa aku kirimkan `hadiah kecil` untuknya lewat teman sekantornya. Kalau dia cukup `gentle`, dia pasti akan terpaksa datang mengucapkan terimakasih, karena no hp yang kuberikan padanya telah sengaja aku matikan selama seminggu ini.
Gotcha! `J` datang juga ke apartemenku. Thank God aku sudah menyiapkan segalanya. Aku sudah melepas beberapa kancing atas kemeja kantorku plus pakaian dalamku. Parfum kesayanganku sudah kusemprotkan ulang samar2, but, high heels tetap kupakai (menurut survey, high heels adalah `the best stimulator` untuk terlihat seksi!). Kulihat bayanganku di cermin dalam temaramnya ruangan, "Well kalo ini gak berhasil, dia pasti `Gay` atau ada yang salah dengan otaknya".
Siang itu begitu teriknya, dan aku dengan bodohnya mengikuti ajakannya untuk membantunya mencari barang di pasar loak mayestik. Well ini terpaksa kulakukan karena rencana `serangan kancing dan pakaian dalam terlepas` minggu lalu, gagal dengan suksesnya. Langit bener2 gak berpihak padaku. Rupanya teman sekantorku `Eny` yang merupakan sahabatnya sakit dan terpaksa kami menghabiskan sisa malam itu di UGD rumah sakit pondok indah. (tentunya aku sudah memakai pakaian dalamku dan `unfortunately` , seperti bisa ditebak dalam rentetan garis nasibku akhir2 ini, aku tak sempat berdandan ulang!). Keringat bercucuran dari tubuhku. Setidaknya aku gak perlu diet hari ini karena kalori yang kukeluarkan untuk berjalan memutari pasar loak mayestik itu cukup sepadan.
Aku begitu lapar hingga lupa dengan kesopanan `keanggunan wanita`, aku sukses dengan lahapnya menghabiskan sate di dalam gang pasar mayestik itu di tengah2 lalu lalang orang berbelanja dan pengemis yang berkeliaran.
`J` terlihat tersenyum puas seperti mengejek. Lalu dia mengajakku sholat dhuhur di masjid pasar. Satu hal baru lagi yang terpaksa kualami demi menaklukannya. Setidaknya aku punya kesempatan untuk bisa membersihkan muka dan memakai make up ulang.
`J` terlihat tampan dengan muka segar dan rambut sedikit basah. Aku harap aku gak jatuh cinta dengannya. Tapi entah mengapa aku merasakan dadaku sedikit bergetar waktu ia ingin mengambil amplop uang di sebelahku, saat secara tak sengaja jarak bibirnya dari leherku hanya berjarak 5 cm dalam bilik kecil atm di depan pasar mayestik. Damn...harum tubuhnya seperti air hujan dan dadanya tampak mengundang untuk sandaran kepalaku.
Pengalaman yang cukup menyenangkan hari ini, `despite` aku harus naik metromini seharian. Tapi kupikir cukup berharga pengorbananku saat mengenang
`J` sibuk menutupi sinar matahari yang jatuh di lenganku dengan lengannya yang hangat waktu aku berpura2 tertidur di metromini (Ya gak mungkin lah aku tertidur! sementara hatiku sibuk merutuki matahari yang membakar dan merusak program perawatan kulitku!).
Well eniwai, terimakasih untuk doanya eltiers. kita liat siapa yang akan menang dalam permainan ini.
Siapa `Berburu` Siapa? (3)
( - )
Perburuan ini berjalan begitu perlahan kemajuannya. Sudah satu bulan dan `J` belum juga memintaku jadi kekasihnya. Sangat menyebalkan sekaligus merusak rekor waktuku dalam `penaklukan lelaki`.
Hari senin adalah hari yang paling menyebalkan. Aku berniat mengatur strategi lain dalam perburuanku. ("well Lea darling, rasanya aku mulai meragukan `siapa yang memburu siapa" ujar Anti temanku). Kaget sekali rasanya saat aku mendengar suara Eny menyebut nama `J` dari balik `cubicle` kecilnya waktu aku ingin menghampirinya untuk mengorek keterangan tentang `J` dari sahabatnya `Eny`.
Sepertinya ia sedang berbicara dengannya di telpon, dan yang menyebalkan Eny menjelek2kan diriku. Tepatnya bukan menjelekkan tapi menceritakan rekorku dalam penaklukan lelaki sekaligus menasehati `J` untuk menjauhiku. Great!benar2 bukan saat yang tepat untuk bangga mendengar ceritanya.
Aku memutuskan untuk mempercepat proses ini. walaupun sudah menurun keyakinanku untuk dapat menaklukkan `J`. Tapi seperti kata temanku, walopun Eny berbusa menceritakan diriku menurut versinya, Laki2 normal masih akan mau mendengarkan cerita versi lainnya kalo aku menyampaikan langsung ke telinganya dengan desahan manja dan tangan yang pura2 tak sengaja jatuh di pangkal pahanya dan dadanya.
(Setelah merasakan sendiri `ketegangannya` saat tubuhku merapat dalam lift yang penuh, hehehe paling gak sekarang aku sudah yakin kalau dia `normal` dan bukan `gay`).
Yang terpenting aku harus secepatnya mencari `panggung`nya terlebih dahulu. `Panggung` sudah berdiri. Malam itu aku sudah mengatur semuanya. Kukenakan baju tidurku yang terseksi. (Warna emas ini luar biasa menonjolkan warna kulit dan keseksian tubuhku tapi dalam saat yang bersamaan terlihat mahal dan lebih `sedikit kurang liar dan mengundang` dibandingkan warna hitam. hehehe `agak sedikit innocent`!). Aku angkat telpon dan berpura2 terkena serangan asthma. Sebelum `J` sempat berbicara menanyakan lebih lanjut, telpon langsung aku tutup.
Dalam hitungan ke- 47 suara ketukan di pintu apartemenku terdengar panik. Gotcha!
Aku memintanya mengambilkan obat yang tertinggal di mobil. Dia terlihat panik dan melakukan segala yang kuminta. Well, gak semuanya. Setelah aku pikir, 1 jam cukup berpura2 mengatur nafas, permainan kumulai. Tapi sekali lagi, `J` berhasil keluar dari jeratku dan menolak untuk tinggal menemaniku di kamar, saat aku berpura2 ketakutan akan terkena `serangan` asthma lagi. Aneh sekali padahal tadi sempat aku lihat `binar kelam` di matanya yang menghitam saat ia menatap tubuhku. Aku ucapkan terima kasih sambil bersandar di tubuhnya dan sekali lagi aku yakin 100% dia laki2 normal saat aku merasakan `ketegangan` di bawah sana.
Dengan gaya sopan yang menyebalkan dia tersenyum malas di bibirnya yang angkuh dan sedikit mengejek. Matanya terlihat tertawa walaupun masih ada sedikit `binar kelam` di sana. Sambil mengatur nafas dan menjentikkan hidungku, ia berkata "Lea mungkin kamu tak mengerti, tapi pertahanan lelaki ada batasnya. And thanks to you malam ini sebelum sholat tahajud aku harus mandi air dingin. Selamat Malam." Well...sepertinya rencanaku akan lebih molor dari yang kujadwalkan.
Eniwai,doain aku terus ya eltiers semuanya. `Zie` terimakasih udah mau memuat ceritaku.
Bunga Chryssant kuning dari tempat pemakaman (4)
( - )
Sudah hampir 2 bulan, tapi perburuanku tak juga maju pesat.
Siang ini aku sedih sekali, saat rekan sekantorku `tersayang` mentraktir semua orang yang ada di ruanganku karena hari ini hari anniversarynya dengan mantan pacarku yang ke-3 bulan. Yang menyebalkan aku tak diajak (padahal aku gak akan menolak kalo ditraktir makan enak, bener2 deh rekan sekantor `tersayang`ku terlalu `tinggi` menilai diriku). Temanku Anti berkeras untuk ikut dengan alasan untuk jadi mata2 dan dia menjanjikan akan melepas dietnya khusus untuk hari ini serta akan memesan makanan yang banyak dan paling mahal.
Aku terdiam sendirian di lobby kantor bingung akan ke mana setelah tadi berbohong ke teman2 bahwa akan pergi makan dengan seseorang.
Aku sempat menelpon `J` , tapi ia menolak untuk datang karena masih ada rapat. Dari sudut mataku aku melihat teman2ku sudah siap untuk berangkat. Mereka menghampiriku dan dengan kata2 `penghiburan` yang menyebalkan rekan sekantor `tersayang` mengajakku untuk ikut. Tiba2 terdengar suara laki2 memanggil yang langsung memelukku dan mengatakan permintaan maaf karena terlambat datang.
Aku mungkin terlihat kaget, tapi dengan santainya dia berbisik di telingaku "apa mereka semua akan merayakan anniversary mantan pacarmu dengan kekasih barunya?". Melihat `ekspresi` kaget di mata teman2 ku, aku bersedia membayar berapapun. Saat dengan luwesnya `J` menyibakkan rambut yang menutupi pipiku dan dengan nada `protektive` yang mengandung tawa di dalamnya, yang aku pikir agak berlebihan, berkata "sorry ladies, dengan terpaksa aku menculik gadis cantik ini dan silahkan bersenang2 siang ini tanpanya."
Makan siang yang menyenangkan dan `J` bersikeras bahwa aku harus mentraktirnya sebagai pembayaran untuk `aksi penyelamatannya`. Setelah makan siang, kami berhenti sebentar untuk sholat dhuhur di mesjid dekat tempat pemakaman umum. Kebiasaan `aneh` nya yang mulai dapat aku pahami. Saat aku melihatnya keluar dari tempat sholat dengan wajah damai dan rambut basahnya yang makin membuatnya terlihat `seksi`, aku tau aku dalam masalah besar!. Saat aku ingin mengagetkannya yang sedang memakai sepatu, dia ganti mengagetkanku dengan tiba2 mendongak dan menghirup nafas dalam2 sambil tetap menutup mata dan berkata
"harum yang sangat berbahaya buat lelaki....hmmmm kamu sudah sholat Lea?" Satu poin buatku dia bisa mengenal harumku.
Saat aku selesai sholat kulihat dia sudah memegang bunga Chryssant kuning yang cantik yang dia beli dari tempat jualan bunga untuk peziarah kubur. Sometimes dia bener2 mengagetkanku dan di saat yang lain bener2 bisa `disetir`. Aku hanya cukup bilang dengan suara manja "bunganya bagus ya padahal buat orang mati, tapi pasti senang sekali kalo siang ini dapat bunga".
Karena waktu itu aku pikir sebuah `closure` yang menyenangkan kalo aku kembali ke kantor dengan memamerkan bunga mawar yang indah. But seperti biasanya langit gak berpihak kepadaku, `J` membelikanku Chryssant! Well...rasanya aku harus menyiapkan diri dan jurus2 yang baru, karena sepertinya `perburuan` ini masih akan panjang sekali ceritanya. `
Zie` terimakasih banyak kalo masih mau memuat ceritaku. Doain aku ya eltiers semuanya...
Playing Hard To Get (5)
( - )
Sangat menyenangkan sekaligus menyebalkan mendengarkan gossip di kantor bahwa aku sudah `jadian` dengan `J` tapi di saat yang sama aku tau persis yang terjadi adalah `tidak terjadi apa2`.
Sudah lebih dari dua bulan, dan pesta tahun baru sudah hampir di depan mata. Aku bener2 ga tau harus bagaimana lagi. `Either` aku sudah kehilangan `kekuatanku or `J` just playing hard to get.
Damn... Hari ini aku lelah sekali. Setelah tadi siang sibuk mengurusi `pembayaran pajak penghasilan bulananku` alias pembelian paket mcD buat semua office boy di gedung kantorku, buat semua `orang belakang` di apartemenku and buat anak2 yang `kurang beruntung` di sekeliling kompleks perumahan orang tuaku
(miris sekali rasanya, walaupun setiap bulan daftar itu selalu meningkat tapi tak pernah cukup dan selalu aku melihat wajah sedih seorang ibu yang tertinggal dari kerumunan yang berharap bulan depan anaknya bisa ikutan dalam daftarku).
Entahlah, aku senang melihat wajah2 bahagia yang tulus mendoakan kebahagiaanku daripada ikut `ritual` traktiran di kantorku (plisss deh, ngapain juga ngabisin duit buat sesama orang `mampu`, kayak nggaramin lautan aja!).
Oke back to the story, setelah dapat info dari `orang belakang` apartemenku bahwa `J` selalu berenang jam 9 malam. Aku memutuskan akan merayunya di sana. Tempat mana lagi yang lebih sempurna untuk merayu lelaki dengan `outfit` terseksi tanpa terlihat `maksa`. Gosh, `J` terlihat tampan dan juga sedikit terkejut melihatku sudah berada di kolam renang. Well, here we go. Aku memutuskan kombinasi memainkan hatinya dengan serangan rasa marah, bersalah extra sedikit pertunjukkan airmata plus bermain dengan naluri kelelakiannya. Hehehe...kombinasi mematikan!
Aku sudah memulai permainannya dari tadi pagi, saat aku berpura2 menelponnya dengan berderai airmata dan mengatakan kalo aku tahu dari temannya bahwa dia berpikir aku mempermainkan dirinya agar bisa menyuruhnya melakukan banyak permintaanku seperti `korban` lainnya
(which is ini `permainan psikologi terbalik`!hehehe).
Aku sudah menaruh uang di pintu apartemennya sebagai ganti biaya perbaikan laptopku untuk menjaring perasaan marah karena dituduh yg bukan2, plus perasaan depresi sampai tak bisa berpikir jernih karena aku sudah mematikan hpku hingga tak bisa dihubungi
(hehehe ya jelas lah!kan itu karanganku, toh dia juga sudah tau info tentangku dari `Eny`, aku hanya membalik keadaan agar info yang menjadi poin `kelemahanku` teralihkan dan berubah menjadi alat strategi menjeratnya. Gosh! aku `menyeramkan` sekali!).
Aku langsung pergi meninggalkan kolam renang dengan langkah yang kupastikan seksi, dan `pemandangan belakang` tubuhku yang cukup mengundang dirinya untuk mengejarku. Dalam hitungan kurang dari sepuluh, `J` sudah mengejarku dan berusaha mati2an menjelaskan ceritanya. Aku benar2 berbakat jadi artis, berpura2 marah dalam derai airmata dan dengan sentuhan terakhir Aku Menamparnya!
(Survey membuktikan kebasahan dalam dinginnya malam, saat dirinya tak bisa berpikir jernih akibat luapan emosi marah, depresi dan gairah yang tertahan, sedikit tamparan bisa memacu lelaki setangguh apapun untuk mengeluarkan `insting primitif kebinatangannya`!)
Akhirnya, sebuah `closure` yang luar biasa! even aku pun tak pernah membayangkan ceritanya. Saat aku berpura2 kaget dan meminta maaf karena tak sengaja menamparnya. Masih dalam derai airmata, dengan tubuh basah bersandar ke dadanya, Aku Menciumnya. Dan even langitpun akhirnya berpihak padaku, `J` membalas dan memperdalam ciumanku! Sempurna! Masih dalam keadaan kaget (karena aku sendiripun tak membayang rasanya, se`dahsyat` itu!), aku meninggalkannya di kolam renang itu. Well, now it`s my turn to play hard to get!Aku tak membayangkan setelah ciuman itu aku merasakan `antiklimaks`. Diantara rasa sedih dan kecewa karena aku masih belum jadi kekasihnya, ternyata ada secercah rasa takut dan berharap `J` merasakan hal yang sama. Apa aku jatuh cinta dengannya?
Eltiers semua, what should i do? apa aku harus berhenti? sebab sepertinya perkembangan ceritanya bergerak di luar kontrolku dan aku tau aku dalam masalah besar!
`Zie` terimakasih udah mau memuat ceritaku dan menyediakan tempat untuk berbagi!
(dari kompas/lovetalk)