Anda telah menikah, tetapi Anda punya sahabat erat seorang pria di tempat kerja. Saking eratnya, banyak teman melihat hubungan Anda "ada apa-apanya". Nah, mungkinkah hubungan persahabat yang erat hanya bersifat platonis, alias dekat tanpa hubungan seksual? Apakah persahabatan tersebut masuk ke kategori perselingkuhan yang serius?
Sebagaimana laiknya sahabat dekat lainnya, sahabat Anda ini juga ingat ulang tahun Anda. Dia sangat tahu makanan kegemaran Anda, apa yang Anda takuti, sampai dengan rahasia Anda yang paling dalam. Dia bukan suami Anda, orang dengan siapa Anda berjanji untuk sehidup semati. Pendeknya, dia sudah seperti suami Anda yang Anda temui sehari-hari di tempat kerja.
Sahabat ini dapat memenuhi kebutuhan emosional Anda di kantor, melampaui kebutuhan persyaratan kerja. Jika Anda menghadapai kondisi terjepit, dia selalu ada dan siap membantu. Dia merupakan tempat Anda bergantung dan mempercayakan seluruh rahasia.
Menjaga hubungan yang sehat dan nonseksual dengan "suami" di tempat kerja seringkali penuh dengan tipu muslihat, bahkan berpotensi merusak perkawinan Anda. Mulai dari persahabatan, perzinahan, sampai dengan menghindari tempat kerja suami Anda maupun istrinya, atau berusaha keras menjaga agar hubungan tetap tampak platonis.
Fenomena selingkuh di kantor
Walaupun tidak bermimpi untuk mengkhianati suami, Anda bekerja sama dengan rekan sekerja yang berlawanan jenis kelamin dari Senin sampai Jum’at, sampai 60, 70 atau bahkan 80 jam seminggu. Anda bertukar kehidupan dengannya, mulai makan siang bersama, bercerita tentang kehidupan dan keluarga, serta melewati suka duka kerja bersama-sama. Anda berdua berbagi pandangan, harapan dan impian yang ambisius. Ada keintiman antara Anda dan rekan pria tersebut.
Kondisi intim tersebut tercipka karena ’alah bisa karena biasa’. Mudah untuk peduli dengan rekan sekerja yang berlawanan jenis yang duduknya di sebelah Anda dari pukul 9 hingga 5, lima hari dalam seminggu.
Pasangan di tempat kerja berbicara dengan bahasa yang sama: mengerti arah lelucon yang ditertawakan, mengerti perasaan frustrasi terhadap atasan dan birokrasi internal, dan mengerti aura kantor yang negatif dan positif.
Dengan pasangan di tempat kerja ada hal-hal tertentu yang tidak dapat anda ceritakan dengan suami/istri anda. Oleh karena itu, pasangan di tempat kerja lebih cocok dengan kehidupan anda daripada pasangan resmi Anda.
Aturan main di kantor
Bila di kantor Anda punya teman dekat pria, tetaplah berada di jalur aman. Demi perkawinan maupun pekerjaan, ikutilah aturan-aturan berikut ini:
* NO cerita pribadi
Jangan ceritakan kehidupan pribadi Anda, terutama mengenai perkawinan. Bila seseorang mulai menceritakan mengenai kehidupan pribadinya katakan terus terang bahwa Anda tidak tertarik. Memang tidak mudah, tetapi jangan biarkan masalah pribadi dibicarakan. Kalaupun orang tersebut tetap menceritakan masalah pribadinya dengan Anda, ceritakanlah kepada pasangan, agar tidak ada kehidupan kantor yang tidak diketahui suami.
* Kategori perkawinan
Jika terlibat terlalu pribadi, Anda harus berhati-hati dalam mengategorikan perkawinan Anda. Bila Anda merasa tidak cocok dengan suami dan ada seseorang di tempat kerja yang peduli pada Anda, lantas Anda bercerita kepada orang tersebut, maka Anda menceburkan diri ke dalam masalah. Tetapi bila dari awal Anda mengatakan teman tersebut bahwa Anda dan suami saling mencintai, orang tersebut tidak tertarik untuk menjalin hubungan lebih dalam.
* Hindari berduaan
Jangan berada dalam satu tempat hanya berduaan dengan rekan pria. Misalnya, menumpang mobilnya pada saat pulang atau pergi ke kantor, clubbing atau berkaraoke sesudah jam kerja. Bila Anda harus ke luar kota karena tugas, bawa serta suami Anda. Hubungan yang romantis berkembang mulai dari acara-acara rekreasi dan pembicaraan mengenai kehidupan pribadi. Hindari kedua hal tersebut.
* Jangan mabuk
Hindari minum minuman beralkohol dengan rekan pria Anda. Harus ada batasan yang jelas dan ketat bila Anda menjalin kedekatan hubungan dengan seseorang. Bila Anda minum minuman keras maka batasannya akan menjadi kabur.
* Kenalkan suami
Perkenalkan suami Anda kepada teman pria Anda. Ajaklah makan malam bersama dan minta dia untuk membawa pasangannya. Libatkan suami agar dia tidak merasa tidak dipedulikan.
* Jangan terus-terusan
Hindari berbicara terus menerus mengenai teman dekat Anda di rumah. Memang, suami harus tahu tentang teman dekat kerja Anda, tetapi jangan berlebihan.
Realita Orang Ketiga
Walaupun orang ketiga ini merupakan sahabat yang luar biasa, sangat memberikan dukungan dan selalu menyediakan bahunya untuk Anda, sesungguhnya dia sangat berbahaya. Tanyakan kepada diri Anda, apakah dia bermanfaat?
Bila pasangan berselingkuh, pasti Anda akan merasa menderita. Pasti Anda akan lebih berhati-hati untuk memastikan tidak terjadi pada Anda. Oleh karena itu, Anda harus peka dengan kondisi yang memungkinkan terjadinya perselingkuhan.
Berselingkuh merupakan skenario yang menguntungkan, tetapi berisiko. Bila perkawinan menjadi sangat penting artinya bagi Anda, pertimbangkanlah dengan serius setiap langkah Anda demi kelanggengan perkawinan, dan demi menjaga hubungan kerja yang profesional.
Sumber: Nova/kompas