Rabu, 19 Desember 2007

Playing Hard To Get (part 2)

sebelum nya http://diary-rila.blogspot.com/2007/12/playing-hard-to-get.html
TOPENG (6)
(LEA - Bintaro Jaya - Jakarta Selatan)

Pertama kalinya dalam hidupku, aku gak bisa memegang `kontrol` atas hatiku. Aneh sekali. Rasanya seperti terjun bebas tanpa parasut cadangan. Bener2 antiklimaks rasanya setelah peristiwa ciuman pertamaku di kolam renang itu. Yupp...ciuman pertamaku yang aku tunggu seumur hidupku. Aku gak nyangka se`nelangsa` ini rasanya. Tanpa ada secuil cinta di sana, hanya nafsu berbingkai `ego pembalasan` semu yang bahkan kusutradarai sendiri. Yang menyedihkan aku bahkan gak bisa berbagi perasaan ini dengan sahabatku sendiri.

Well, helloww...LEA baru dapet ciuman pertama...HARI GENE...malu2in banget lah!. Selama ini orang yang mengenalku dan yang hobi `ngejudge` orang dari penampilanku pasti akan berpikir aku orang yang bebas dan liar. Even sahabatku sendiri gak akan nyangka kalo `prestasi` ku sejauh ini bersama para lelaki hanya sejauh bergandengan tangan. Entahlah, bahkan kadang aku risi kalo terlalu lama bergandengan, rasanya seperti lengket dan berkeringat. Aku endapkan semuanya. Lelah rasanya bertubi2 dapet pengalaman baru dan ber`acting` seolah semuanya wajar.

Orangtuaku hanya menatap heran kepulanganku dan tetap menyambutku dengan pelukan tanpa tanya apapun. Nyamannya bergelung di tempat tidur lamaku. Aku bener2 kayak kura2. Langsung kembali ke cangkangnya. Seumur hidup, aku selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam apapun jua tanpa bantuan siapapun. Orangtuaku hanya perlu tau aku sanggup menyelesaikan segalanya, dan semuanya baik2 saja serta pada tempatnya. Walaupun aku kebingungan dengan lingkungan baru, sekolah baru, pelajaran yang berbeda jauh dari negara asalku, teman2 baru, budaya baru. Aku selalu bisa mengatasi semuanya dengan memaksa diriku melampaui `limit`ku dengan membentuk pribadi `instant` baru yang dicintai semua orang.

Lea yang `lain`, Lea yang selalu jadi `pemenang` dengan menyerap ilmu dari sekelilingku. Aku harus bisa jadi yang terpintar, jadi yang terdulu, jadi yang terpendek rok kantornya, jadi yang paling tau tentang segala hal, bahkan kalo ada pertandingan test kesabaran dalam mengantri, aku pasti ingin jadi yang tersabar (walau aku paling benci `pekerjaan menunggu`). Tanpa kecanggungan terhadap apapun juga...not even `my first sexual experience`.

Aku bahkan harus berpura2 tak kaget dengan ciuman pertamaku dan menganggapnya wajar. Tak boleh ada yang tau aku bener2 ga tau apapun tentang `sesuatu`. Karena aku memang bukan siapa2. Hanya gadis `canggung` yang belajar `berdiri` sendiri mencoba jadi yang `tak terkalahkan`. Walau kadang lelah sekali memakai banyak `topeng` .


Hampir tiga bulan ini aku bener2 udah terlalu jauh melampaui `limit`ku. Melupakan `harga diri`ku sebagai wanita, melupakan semua nilai2 yang aku pikir akan selalu terpegang erat. Anehnya di saat bersamaan aku merasa `nyaman`. Kalo sampe temanku Anti tau yang aku rasakan saat ini, dia pasti akan bilang kalau aku `perempuan yang terlambat memijah`.

Entahlah, tahun2 yang telah berlalu, laki2 yang datang dan pergi, tak pernah menarik minatku untuk mempelajarinya. Dan aku tipe perempuan yang memilih sendiri `lelakiku`. Dan sialnya, aku memilih `lelaki` yang salah dan membuatku seperti `pecundang`. `J` berbeda dari yang lainnya. Biasanya aku hanya perlu `tersenyum` dan `melambaikan tangan` untuk mendapatkan `sesuatu` dari laki2.

Aku gak perlu harus bersusah payah mencari tau apa kesukaannya, atau berpikir mencari `cara` untuk membuat laki2 menyukaiku. Hanya dengan membuat lingkaran2 kecil dengan jari di dada mereka dan tatapan menggoda, dunia akan berputar dengan sendirinya. Hingga hanya itu yang aku ketahui tentang laki2 dan kupikir hanya itu juga yang harus perlu kuketahui. Aku bener2 try to push `J` to his `limit` and really push my `luck`.

Anehnya aku tau, aku akan `aman` dengan semua tindakanku menggodanya. Konyolnya, semakin aku tau aku `aman` dengan `tameng`nya, semakin aku berani melakukan semua tindakan yang aku sendiri tak berani menjamin `kewarasannya` dan masih `canggung` memahaminya sebagai pengalaman baru. `J` terlihat tampan sekali berdiri di depan pintu apartemenku dengan tatapan kebingungan mempertanyakan menghilangnya aku tanpa kabar. Ia ternyata menungguku.

Aku sudah siap memasang kembali `topeng`ku. Dengan senyum seperti tak terjadi apa2, seperti skenario `playing hard to get` yang harus kujalani, sambil kugigit cuping telinganya kubisikkan kata2 "Do you miss me? akan jadi kebiasaan buruk kalo kamu gak hati2 loh!". Tapi ternyata aku sadar, aku terlalu lelah untuk harus menutupi `sensasi gigitan` itu pada diriku sendiri dengan `topeng`ku malam itu.

Jadi akhirnya, kuselesaikan episode malam itu dengan menjilat ujung bibirnya kemudian mengucapkan selamat malam dan menutup pintu apartemen di belakangku dengan `J` berdiri di sisi lainnya.

`Zie` sayang, websitemu ini bagus banget! Bisa saling berbagi cerita dengan semua orang, bisa dapet banyak nasehat and pengalaman (walaupun aku baru tau minggu lalu!). Lega rasanya aku bisa menuangkan isi diaryku.



I`m so sorry but please...BACK OFF !!! (7)
( - )
Jakarta, 2 Desember 2007
Suara bel pintu apartemenku yang bersahut2an mengganggu tidurku, membuatku ingin memukul siapa saja `pelaku kriminal` yang memencetnya di hari yang bahkan masih subuh.

Dan di sana aku menemukan `J` berdiri dengan senyum menyeringai (Gosh, i really wonder gimana laki2 itu bisa keliatan tetap tampan di hari sepagi itu?) melihatku dengan muka baru bangun tidurku yang tanpa make up dan tanpa diduga tiba2 menciumku dan berkata "Sorry hanya nyoba mbuktiin bahwa tadi malam bukan mimpi dan aku akan menjemputmu jam 10 nanti. Silahkan dilanjutkan tidurnya."
Menjengkelkan sekali, `J` selalu bisa membuatku mengeluarkan `sisi terburukku` dan lengah terlambat menyadarinya. Here i am, berdiri memakai rok mini dan tanktop sexy, di depan puluhan orang yang ternyata jamah pengajian orang tuanya. Terlambat sudah untuk memarahinya, karena tak memberitahukanku acara apa yang akan kami datangi. Untungnya aku masih bisa meminjam kerudung ibunya, walaupun tetap dengan rok mini, karena tak mungkin aku memakai sarung ke sana kemari hanya untuk menutupi pahaku.

Dia terlihat tersenyum puas berhasil mengerjaiku dan berkelit bahwa itu adalah kesalahanku karena aku tak bertanya. Di tengah kerumunan orang di rumah orang tuanya. Seorang gadis cantik berjilbab hijau muda terlihat sibuk membantu dan terus mengikuti ibu `J`.

Entah mengapa naluri wanitaku mengatakan bahwa aku tak akan suka gadis itu. Dan ternyata memang benar, saat aku menanyakan pada salah seorang anak kecil keponakan `J` , anak itu menjawab "Tante rahma itu pacarnya om `J`. Great! Just exactly, what i need right now. Sepertinya `kisah perburuan`ku ga bisa lebih sial lagi dari ini. Aku sudah terlanjur jauh berjalan, dan pesta tahun baru sudah di depan mata. Aku ga bisa mundur, tidak juga buat `gadis cantik alim` itu.

Matanya terlihat kaget, walaupun ia sekuat tenaga berusaha menutupinya, saat aku mengenalkan diriku padanya sebagai kekasih baru `J`. Dengan `sedikit bumbu` dan gaya `innocent` aku menceritakan kalau aku sudah `sangat intim` dengan `J`. Di akhir pembicaraan kami bahkan seperti `berteman` setelah saling berbagi rahasia kecil tentang `J`. Ia bahkan tak menyebutkan bahwa ia adalah pacar `J` dan ia mendoakan yang terbaik untukku. Ternyata, hari ini tak terlalu `sial` untukku.

Di mobil dalam perjalanan pulang, saat aku menanyakan secara langsung kepada `J`, ia hanya menyebutkan bahwa gadis itu adalah mantan pacarnya yang kebetulan memang dekat dengan ibunya. "Tapi setelah hari ini sepertinya ibu gak akan memaksaku untuk kembali dengan Rahma. Setelah melihat bahwa aku mampu mencari `gadisku` sendiri". Aku langsung merasa menyesal sekali telah sengaja `menyakiti` gadis itu. Aku berharap dia bisa menemukan laki2 terbaik untuknya.

Saat `J` ganti menanyakan mengapa aku bertanya, aku hanya menjawab "Nope...bukan apa2. Aku pikir ia pacarmu. Aku bukan tipe orang yang rela `berbagi bibir`. Jadi tadinya aku baru saja berniat untuk merebutmu darinya, dan aku yakin aku pasti berhasil ! Kamu mau mengecek daftar rayuanku yang mungkin akan kupraktekan?". Dan seperti biasanya, `J` selalu bisa mengagetkan aku. Ia hanya tertawa menatapku dan satu tangannya yang bebas dari memegang setir, mengacak2 rambutku. Tidak ada kata-kata rayuan balik darinya.
Arrrrgghhhh....laki-laki menyebalkan!




`Mission Accomplished!` (8)
( - )
Jakarta, 8 Desember 2007
Aku sudah selesai mandi. Make up ku hari ini sempurna, gak ada `alis bad day`, gak ada `maskara bad day`...just perfect! Kuoleskan parfum kesayanganku di pergelangan tanganku, di bawah telingaku, di bahuku dan di belahan dadaku. Rambut sudah kuikat ke atas memperlihatkan bagian belakang leherku.

(Menurut survey, bagian menakjubkan dari tubuh wanita yang paling mengundang untuk `digigit` adalah bagian belakang leher yang diselingi harum samar2 parfum menggoda. hehehe waktunya pembuktian teori!)

Siang ini aku berniat mengunjungi `J` untuk mengembalikan jaketnya, tentu saja setelah dengan sengaja aku mengoleskan parfum di kerahnya. Hehehe aku ingat salah satu pembicaraanku dengannya saat dia protes bahwa setelah jaketnya dikembalikan, bauku menempel terus di jaketnya

(Ya gak mungkinlah baunya bisa terus menempel di sana kalo aku cuma makai aja dan gak secara sengaja mengoleskan parfum di kerahnya. Aku kan bukan Cleopatra!).
Dia bilang "Harummu mengganggu konsentrasiku kerja". Too bad, aku menganggap protes itu sebagai pujian dan permintaan ulang. Mission Accomplished! Wajahnya terlihat lucu memberengut, karena aku mengganggu waktunya `berhibernasi`. Aku baru tau, ada laki2 yang sanggup tidur seharian hanya karena hari itu hari libur. Apartemennya benar2 seperti dirinya. Bersih, efisien dan lapang seperti ga ada yang perlu disembunyikan.

Tadinya ia sempat menolak membiarkanku masuk. Tapi rasanya ia langsung `menyerah kalah`, saat aku melewati pintunya sambil secara sengaja membelai dadanya dan berpura-pura tak sadar menggesekkan badanku ke tubuhnya. Ia mengatakan kalo sedang dalam `kondisi gak siap` dan gak mau `mempermalukan` dirinya sendiri.
"Aku memimpikanmu semalam." Aku : "Well, that`s good." `J` : "Oh no. It`s not good at all." Aku : "Why? apa aku telanjang di mimpimu?"

(Matanya membelalak dan sempat kulihat `binar kelam` di matanya yang menghitam sebelum hilang di telan senyum `menyebalkan`nya)
`J` : "Apa yang membuatku mendapat `kehormatan` ini?" Aku : "I don`t know! aku hanya senang merayumu and you are a good kisser."

(Dia menatapku dengan tatapan setengah tak percaya.)
`J` : "Tak pernahkah berpikir lebih jauh? Tak takutkah kau padaku?"
Aku : "Well, should i? Yang aku tau, aku aman bersamamu. Aku lelah harus memikirkan setiap langkahku. Kali ini aku berikan `kehormatan` padamu untuk menggantikanku berpikir. So, i am sorry, sepertinya aku akan terus merayumu and You can try to stop me."

`J` : "I am just a man. I can make a mistake." Aku : "You may start to proove it! After that, i will tell you, whether you are really just a man or not."

`J` : "Aku bukan tipe laki2 `just for fun` seperti yang lain. It`s not that simple!"
Aku : "It is, darling. Just let it flow!"

`J` : "I am sorry, i cann`t. Because you`re not a dream, dan sayangnya kamu sangat nyata. Aku bisa merasakanmu di mana2." "Kita datang dari dua dunia yang berbeda jauh. Aku tak tau apa2 tentang duniamu. Awalnya aku gak mengerti, kenapa aku bisa seperti `tersihir` mengikutimu, tapi aku tau sekarang. Karena kau `berbeda jauh` dariku, dari semua perempuan yang pernah aku temui."

(Aku asumsikan kalimat itu sebagai pujian juga!).

"Mungkin bagimu kehidupan yang kau jalani dan yang kujalani sekarang hanyalah normal biasa2 saja. Tapi bagiku ini semua adalah hal yang mewah dan baru, yang kudapatkan dengan penuh perjuangan dan karena kebetulan aku mendapatkan karir yang bagus. Lea, you`re far beyond my reach. Aku tak yakin bisa membahagiakanmu. Dan kau `menawarkan` terlalu sedikit dari yang `kuminta`. Jadi sepertinya, aku sudah memutuskan untuk menemanimu sampai kamu merasa bosan dan tak merasa damai lagi di sampingku. Maafkan aku kalo menakutimu, but i think i love you."

Okay! Stop! Rewind!.....maksudnya apa sih? Kok tambah mbingungin! `Love U` tapi kok `Sorry`?.....
Eltiers semua, is this bad or good news?



`Masokisme Sejati` (9)
( - )
Jakarta, 9 Desember 2007

"Berhubung aku makhluk malam dan kamu makhluk pagi, lebih baik sekarang aku ucapkan permintaan maafku karena ingin membuktikan bahwa nanti pagi bukan mimpi, dan kamu benar, ciuman malam ini juga bukan mimpi." Akupun menciumnya. Hihihi, aku menemukan hal baru, bahwa ternyata lebih menyenangkan mencium laki2 yang terpaksa terbangun di tengah mimpi malamnya. `Respon`nya lebih cepat karena kontrol dirinya juga belum bangun.

Sangat menggodaku untuk menjadikannya kebiasaan baru, saat melihat bonus `muka frustasi`nya waktu aku menyelipkan lidahku. "Selamat Malam, dan oh ya, kamu akan mengantarkanku besok jam 12 ke salon. Dan jangan berani2 membangunkanku sebelum jam 8 pagi".

Wajahnya terlihat kesal terduduk di bangku salon. Aku bisa merasakan ketaknyamanannya berada di tengah aura feminim. Rasanya cukup sebanding pembalasannya dengan `kejengahan`ku saat berada di tengah kumpulan orang2 yang berpakaian `tertutup` dalam acara pengajian di rumah orang tuanya waktu itu.


Banyak sekali hal-hal baru yang mengagetkanku, selain kebiasaannya, yang awalnya kuanggap merepotkan, untuk menjaga sholatnya hingga ia bisa sholat di mana saja. Seperti saat aku memamerkan hasil luluranku hari itu. `J` seperti anak kecil yang sedang mencicipi kue, saat satu jarinya menuruni bahuku, merasakan kulitku dan berkata " mmmhh, enak!

(Gosh, hanya satu jari telunjuk, tapi sensasinya seperti membakarku. Aku senang sekali saat menyadari `binar kelam` itu di matanya yang tertawa dan nafasnya yang tersenggal. Well, at least, bukan aku saja yang menderita. hehehe)

Tapi hari itu belum berakhir. Aku belum selesai. Setidaknya untuk pembalasan penantianku selama 3 bulan ini. "Aku benar2 penganut masokisme sejati ya sepertinya" ujarnya saat aku sedang memfacial wajahnya. Yupp benar, aku memaksanya untuk membiarkanku `menyiksa`nya sedikit hari itu. Saat bibirku di matanya dan mataku di bibirnya dalam posisi wajah berhadapan terbalik dalam jarak 5 cm. Saat dadaku di atas kepalanya dan menyakinkannya bahwa memang prosedurnya begitu, seperti saat ia melihatku dikeramas di salon.

(aku kan harus teliti untuk membersihkan sisa kulit mati di mukanya! hehehe)
"Kamu bener2 menikmati penderitaanku ya?" Tambahnya kesal, saat aku hanya tertawa waktu ia mengatakan bahwa tadi malam ia tak bisa tidur setelah aku menciumnya. "Tunggu saat aku memasak nanti, even though i wont be naked, kamu bisa tambahkan dalam daftar fantasi mimpimu!" ujarku puas.

"Kamu bisa memasak? Aku bener2 ga tau apapun tentangmu sepertinya ya?" tanya `J` dengan wajah `minta dikasihani`. "Tenang aja, gak usah terburu2. Aku Gemini ! Aku bisa jadi apapun yang kamu mau! Just Ask!" kataku dengan `nada menggoda`.
`Zie` sayang terimakasih, i hope kamu juga mendapatkan kebahagiaan yang sama sepertiku.

Eltiers semua, aku udah ga peduli apapun juga. Aku memutuskan udah waktunya aku mencoba satu hal baru lagi, `terjun bebas tanpa parasut cadangan`. Kita lihat saja, apa yang akan dibawa hari esok.

Aku udah ga sabar menunggu tanggal 17 ini, `J` akan membawaku ke rumahnya. Kali ini aku akan mencoba memakai baju sedikit `tertutup`. hehehe.

(Baru kali ini aku merasa hari berlalu lama sekali...plus weekend minggu depan pun aku gak bisa ketemu! Menyebalkan yaa...)
(Koki/kompas)