Amelia Ayu Kinanti - detikHot
Bergosip memang merupakan hiburan bagi kebanyakan orang. Bahkan ada juga yang menjadikannya sebagai hobi. Namun ternyata bergosip dapat jadi bumerang yang mematikan bagi karier.
Rachel Weingarten, penulis buku 'Career and Corporate Cool: How to Look, Dress and Act the Part at Every Stage of Your Career.' mengungkapkan bahwa hobi bergosip ternyata beresiko besar pada karir seseorang.
" Mungkin Anda berpikir bergosip itu tidak berbahaya, namun kenyataannya hal itu dapat mempengaruhi kredibilitas Anda," ujarnya, dikutip detikhot dari Yahoo (24/10/2007).
Sebelum Anda memutuskan untuk bergosip, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya pikirkan efek dari gosip itu. Rachael menyebutkan beberapa konsekuensi yang akan diterima ketika Anda menjadi biang gosip.
Yang pertama, reputasi Anda menjadi buruk. Mendapat cap sebagai tukang gosip akan menjatuhkan citra anda di depan orang lain, dan akan berakibat buruk bagi perkembangan karier Anda.
Selanjutnya secara otomatis, rekan kerja Anda akan menjauh. Kepercayaan mereka terhadap Anda akan luntur. Setelah itu, ritme dan produktivitas Anda mulai terganggu. Tidak perlu waktu lama bagi atasan untuk melihat sesuatu yang salah pada diri Anda.
Lalu bagaimana cara menghindar dari kegiatan bergosip? Rachael juga menyebutkan trik-triknya. Pertama-tama, ganti kegiatan bergosip
dengan pekerjaan lain. Sibukkan diri Anda dengan sesuatu yang lebih berguna, misalnya mengerjakan pekerjaan yang belum selesai.
Selanjutnya jika ada teman yang bergosip, buat alarm untuk diri Anda, tentukan berapa lama harus mendengar celotehan teman Anda itu. Misalnya hanya 5 menit waktu untuk mendengarkan, setelah itu tinggalkan, kerjakan pekerjaan lain.
Selanjutnya jika Anda telah terlanjur mendengar gosip, daripada menyebarkan lagi ke orang lain, sebaiknya simpan saja untuk diri sendiri, bila perlu tulis gosip tersebut dalam buku, agar lebih lega. Jadi, masih berminat jadi tukang gosip? (yla/yla)