Not managing your time and making excuses are two bad habits. Don't
put them both together by claiming you "don't have the time" (Bo
Bennett)
Jangan mengatakan Anda tidak perlu membaca tulisan ini karena Anda
bukan seorang pecandu alkohol. Banyak yang bisa digali dari istilah
di atas. Baik bagi Anda maupun bagi orang-orang yang Anda cintai
untuk keluar dari perilaku bermasalah.
Memang, teknik yang disebut dalam tulisan ini pertama kali
dikembangkan dengan para pecandu alkohol. Ini merupakan cara
bagaimana membebaskan mereka dari jeruji kecanduan minuman
memabukkan itu.
Selama dibimbing di Alchoholic Anonymous, mereka diberi langkah
sistematis agar mampu mengevaluasi kondisi mereka. Tujuannya agar
mereka tertarik membuat langkah terobosan untuk berhenti. Nah, salah
satu langkah sistematis terkenal yang dilakukan dengan para pecandu
alkohol ini disebut dengan 3-parts Alcoholics Anonymous.
Langkah-langkah ini biasanya saya terapkan bersama para peserta
workshop kecerdasan emosional untuk membangun kesadaran mengenai
kehidupan mereka. Sejauh ini proses ini, ternyata banyak membantu!
Langkah-langkah praktis 3-parts Alcoholics Anonymous punya dampak
positif, baik bagi pecandu alkohol, narkoba, maupun kebiasan buruk.
Saya pernah menerapkan ini pada seorang peserta training yang
kecanduan narkoba. Ia terisak saat saya menggunakan 3-parts
Alcoholics Anonymous ini tentang hidupnya. Ia menyadari betapa
banyak kehidupannya yang 'terampas' oleh kebiasaannya buruk itu.
Bukan hanya bagi pecandu. Saya juga pernah menggunakan teknik ini
untuk memberikan kembali semangat pada seorang pebisnis yang
kehilangan kepercayaan dirinya. Saya mengajaknya untuk mengambil
kembali sumber daya, yakni pengalaman yang pernah dialaminya dan
membuatnya menjadi yakin kembali. Jadi, ini pun bisa Anda terapkan
pada posisi Anda sekarang.
Bagaimanakah prosesnya? Intinya, program ini terdiri dari beberapa
langkah kesadaran. (1) Bagaimana gambaran saya dahulu; (2) Bagaimana
gambaran diri saya sekarang; (3) Bagaimana caranya saya bisa dari
kondisi dulu menjadi sekarang.
Proses pertama adalah menanyakan bagaimana gambaran diri kita
dahulu. Ada 2 kemungkinan, lebih buruk atau lebih baik. Bagi para
pecandu dan mereka yang berkebiasaan buruk, potret masa lalu
biasanya lebih baik. Bahkan, ada beberapa pecandu narkoba, misalnya,
pernah memiliki masa lalu yang begitu jaya dan sukses sebelum
akhirnya kecanduan dan rusak hidupnya.
Bayangan masa lalu adalah bayangan yang mengharukan. Di situlah,
biasanya orang bisa melihat bagaimana kondisi mereka sebelumnya.
Itulah kecemerlangan yang pernah mereka miliki di masa lalu.
Gambaran tentang masa lalu bisa menjadi gambaran bahwa, dibandingkan
dengan kondisi sekarang, hidup mereka sebenarnya memburuk. Bagi
beberapa pecandu, ini potret yang bisa menyadarkan mereka.
Proses pertama ini pun bisa dijadikan sarana memotivasi diri. Saya
ingat sosok Anthony Robbins. Motivator nomor wahid ini pernah hidup
di apartemen 2x2 . Bahkan, untuk cuci baju pun harus di wastafel.
Ingat juga Tukul Arwana. Sebelum menjadi presenter sukses Empat
Mata, ia pernah ngos-ngosan jadi kondektur.
Kesuksesan ia pahami sebagai kristalisasi keringat. Termasuk juga
Krisna Mukti. Sebelum menjadi artis ngetop, ia harus bergumul dengan
beragam penolakan. Begitu frustrasinya karena ditolak, ia pernah
berjanji pada satpam yang menolaknya, "Suatu ketika kamulah yang
akan mengemis-ngemis minta tanda tangan saya". Nah, gambaran diri
masa lalu juga bisa menjadi motivasi diri maupun memotivasi orang
lain.
Proses kedua adalah membuat gambaran sekarang. Gambaran sekarang
bisa merupakan gambaran kita yang berada dalam situasi 'terpenjara'
oleh kebiasaan buruk kita. Bagi para pecandu dan mereka yang
berkebiasaan buruk, masa inilah masa kelam mereka.
Ini sangat perlu disadari. Coba tarik sebuah garis yang memberikan
ukuran level kualitas masa lalu ke level masa sekarang. Masa inilah
yang sebenarnya bisa memberikan ukuran, apakah kehidupan yang kita
jalani sebenarnya membaik atau justru memburuk. Jika jawabannya
membaik, bersyukurlah. Hal ini bisa memberikan kita pelajaran
bagaiman kesukaran, tantangan yang telah dilewati maupun pengorbanan
yang kita buat tidaklah tidak sia-sia. Tetapi, jika jawabannya
memburuk, saatnya kita merefleksikan berbagai keputusan pilihan
salah maupun problem yang membuat situasi kita justru melemah dan
menjadi kerdil.
Proses terakhir adalah proses merefleksikan kembali dan memaknai
seluruh perjalanan hidup kita. Bisa jadi kita bisa menemukan
penyebab utama kecanduan atau kebiasaan buruk.
Misalnya, relasi pertemanan yang keliru atau terlalu mudah percaya
pada bujuk rayu orang. Berbagai situasi ini bisa menjadi bahan
refleksi dan hikmah untuk menghindar dari pertemanan yang buruk di
masa depan. Sementara itu, bagi yang mereka yang pernah mengenyam
kejayaan tetapi sekarang terpuruk, ini pun bisa menjadi motivasi
bahwa "kalau dulu saya pernah berhasil, sebenarnya saya memiliki
otot yang bisa membuat saya berhasil lagi di masa yang akan datang".
Intinya, perlu bagi kita untuk sesekali menggunakan 3-parts
Alcoholics Anonymous ini sebagai langkah penting. Termasuk kita yang
sudah sukses sekarang. Lebih-lebih kita yang terjebak dalam
kebiasaan buruk yang 'mencuri' maupun 'menyabotase' kesuksesan hidup
kita. Kita perlu sekali menyadari kehidupan yang 'tercuri' melalui
langkah-langkah 3-parts Alcoholics Anonymous. Mari kita ambil
kembali kehidupan yang layak kita miliki!
Sumber: Jalan Praktis Setop Kebiasaan Buruk oleh Anthony Dio Martin