Suatu hari, ada pertemuan orangtua murid dengan guru di sekolah.
Dalam acara ramah tamah, saya ngobrol dengan ibu guru anakku. "Mami,
anaknya sering nggak konsentrasi di kelas. Ulangan hasilnya jelek tuh
dibanding anak-anak yang lain," dan seterusnya. Dalam perjalanan
pulang, anakku berunjuk rasa. Dengan cemberut dia berkata, "Ma,
sungguh bu guru nggak fair. Di depan mama kejelekanku aja yang
dilaporkan. Aku improve lho Ma. Benar Ma. Dulu pertama-tama aku belum
ngerti, memang banyak fail, tapi sekarang udah nggak lagi. Tapi
kenapa yang diomongin ke Mama yang dulu sekali? Ih, bener-bener nggak
fair!"
"Oke-oke, Mama tahu kalau kamu improve. Mama menghargai kerja
kerasmu. Mama mau kasih contoh cerita. Suatu hari, ada murid ketahuan
mencontek. Oleh si guru, penemuan itu diceritakan di depan para guru
saat meeting. Apa yang terjadi kemudian? Saat si anak mendapatkan
nilai bagus, walaupun dengan belajar benar, tanpa mencontek, tetapi
di dalam pikiran si guru, jangan-jangan hasil bagus karena mencontek.
Nah lho. Kasihan nggak? Padahal murid itu hanya sekali-kalinya
mencontek dan sudah kapok saat ketahuan waktu itu. Nah, Sama seperti
kasusmu. Bukan hanya sekali tapi beberapa kali nilai kamu jelek,
walaupun kamu merasa improve, tapi di pikiran gurumu, masih yang
terbayang yang jelek aja. Supaya jelek jadi bagus, ya kamu harus
buktikan dengan hasil bagus-bagus- bagus yang lebih banyak, jadi
jeleknya ganti bagus. Artinya, ya harus belajar lebih keras lagi,
ngerti nggak? Mama percaya kamu bisa! Cia yoooo!" Anakku tersenyum
puas dengan jawaban mamanya. Kami pun pulang dengan perasaan nyaman.
Netter yang berbahagia,
Bisa menyadari bahwa `tiada manusia yang sempurna' dan berlapang dada
memaafkan kesalahan orang lain kepada kita adalah hal yang baik.
Tetapi mampu menyadari, memaafkan, dan melupakan kesalahan yang
diperbuat orang lain kepada kita, itu jauuuh lebih baik! Demi
damainya hati sendiri.
Di kesempatan yang berbahagia ini, di bulan suci Ramadhan, dari lubuk
hati saya mengucapkan "Selamat hari raya Idul Fitri, Maaf Lahir dan
Batin." Semoga keikhlasan kita memaafkan dan melupakan kesalahan
orang lain, lahir dan batin, diridhoi oleh Allah SWT Tuhan YME. Amin.
Salam sukses luar biasa!!!
Sumber: Maaf Dan Lupakan!!! oleh Lenny Wongso