Selasa, 30 Oktober 2007

Segarkan Diri Lagi dengan De-Stress

Sometimes the most important thingin a whole day is the rest we take
between two deep breaths. (Etty Hillesum)

Apa yang mesti dilakukan pada saat merasa stres dengan situasi
ataupun pekerjaan yang Anda hadapi? Pesan sederhananya, jangan
memaksakan diri. Berhentilah sejenak. Lakukan proses yang disarankan
oleh rekan ahli nutrisi di Inggris yang saya temui baru-baru ini
dalam perjalanan liburan dan studi saya yang disebutnya sebagai de-
stress. Apakah maksudnya?

Prinsip dalam de-stress adalah, mengambil napas panjang, cukup makan,
cukup tidur, mendengarkan musik, bersantai, latihan fisik, aktivitas
sosial dan pijatan kepala. Mari kita tinjau satu demi satu prinsip de-
stress tersebut.

Ambil napas panjang
Ada kalanya kita merasa diri kita suntuk atau pun jenuh. Saat-saat
inilah lebih baik bagi kita untuk berhenti sejenak. Menarik napas.
Memberi lebih banyak oksigen bagi tubuh kita. Dalam beberapa
pelatihan yoga, ada beberapa gerakan seperti menarik napas dalam....
tahan... dikeluarkan lagi melalui mulut. Beberapa latihan pernapasan
yang sederhana sungguh memberikan energi positif bagi tubuh kita.

Cukup makan
Beberapa ahli nutrisi di Institute of Optimum Nutrition (ION), tempat
di mana saya belajar soal nutrisi dan pikiran selama di Inggris,
mengeluhkan banyak orang menjadi adrenalin junkies (kecanduan untuk
terus memacu adrenalinnya) . Mereka berusaha menurunkan stresnya
melalui kopi, rokok atau makanan dengan kadar gula tinggi.

Ada beberapa saran yang dapat diterapkan. Misalnya, mengurangi
kandungan gula dalam makanan kita. Caranya, mengganti camilan dengan
potongan buah segar. Bahkan, disarankan juga membatasi sekali
stimulan seperti kopi, teh ataupun cokelat, oleh karena kandungan
caffeine di dalamnya.

Sebaliknya ada beberapa kandungan vitamin dan mineral yang sangat
dianjurkan untuk mengurangi stres, misalkan vitamin B1, B2, B3, B5,
B6, B12, folic acid, choline, co-enzyme Q10, vitamin C, calcium,
magnesium, besi, seng serta chromium. Nah, mulai sekarang, cobalah
perhatikan kandungan-kandungan zat ini dalam makanan maupun suplemen
Anda.

Cukup tidur
Baru-baru ini, kantor berita BBC melakukan penelitian yang
menghasilkan simpulan menarik: orang yang tidur rata-rata tujuh jam,
mempunyai peluang usia lebih panjang. Namun, tidur kepanjangan juga
membuat tubuh dalam kondisi mood yang rendah serta kondisi energi di
mana orang malas melakukan apapun.

Jadi, tidur sekitar tujuh jam adalah cukup optimal, menurut
penelitian ini. Memang, tidur dibutuhkan oleh tubuh selain untuk
proses detoksifikasi, juga untuk menghasilkan zat tertentu seperti
melatonin.

Bahkan, dalam pengajaran hypnotherapy yang saya berikan, ada proses
di otak yang disebut dengan Ultra Radiant Cycle di mana selang
sekitar 90 menit, otak akan mengistirahatkan dirinya. Karena itu,
dalam situasi stres, mengambil jeda sejenak dengan melakukan cat nap,
jeda tidur 3-10 menit adalah suatu ide yang baik untuk dicoba. Dalam
pengalaman saya, ide cat nap beberapa menit ini sungguh menyegarkan.
Tapi, ingat jangan sampai kelamaan!

Mendengarkan musik
Tentu saja, ada beberapa musik yang mampu membuat suasana rileks.
Saat ini sudah banyak musik dengan tema-tema relaxing music atau pun
koleksi musik relaxing music yang bisa membuat tubuh dan pikiran
menjadi lebih segar. Bahkan, dalam beberapa teknik terapi musik,
dapat kita terapkan dalam diri kita saat menghadapi stres.

Salah satu caranya, mencari musik alunan yang lebih lembut, sehingga
gelombang otak bisa mensinkronkan musiknya. Hindari musik dengan
lagu, supaya pikiran dan imajinasi kita menjadi lebih lepas dan
bebas. Fokuskan pada perasaan saat mengikuti alunan musik tersebut.
Hal ini akan menjadi kondisi yang sangat menyegarkan untuk dicoba
pula.

Rileks
Pada saat stres, ada baiknya jika sesekali kita
melakukan 'pengendapan' pikiran dengan melihat ulang semua hal yang
kita alami dengan perspektif yang lebih 'besar' Salah satu teknik
relaksasi yang saya lakukan adalah mengambil waktu untuk tenang,
berdoa, lalu mencoba melihat segala masalah dan pikiran yang kita
alami dengan melakukan proses 'asosiasi' terhadap semua masalah
tersebut.

Terkadang, dengan melihat dari sudut pandang yang lebih dan melihat
dari big picture-nya membuat kita lebih sadar. Pada akhirnya, fakta
menunjukkan semuanya tidak serumit yang kita bayangkan.

Pelatihan
Berbagai aktivitas amat membantu kita untuk mengurangi stres. Joging
pagi, melakukan treadmill, aerobic ringan atau olahraga yang bisa
membuat tubuh kita berkeringat. Mereka terbukti mampu membuat stres
kita menurun.

Saya tertarik dengan ide dari Oscar Ichazo yang menyarankan pelatihan
yang disebut Psychocalistenics. Dalam pelatihan ini ada lima area
yang kita latih, yakni bagian kepala (pikiran), bagian dada (emosi),
bagian perut (kekuatan tubuh), bagian bawah perut (vitalitas), dan
seluruh bagian tulang belakang (spiritual).

Pijatan kepala
Pada saat stres, lakukan pelatihan ini. Cobalah untuk memijit-mijit
kepala dengan ringan. Sambil menutup mata, nikmati perasaan saat
setiap kali jari-jari menyentuh kepala dengan nyaman. Ini merupakan
salah satu teknik untuk de-stress yang baik.

Aktivitas sosial
Terakhir, cobalah teknik ini. Ada beberapa rekan saya, yang pada saat
ketika dirinya suntuk, dia keluar dari ruangannya dan menghambur
dengan orang lain. Tidak disangkal, teman maupun orang lain mampu
memberi perasaan lega, nyaman, aman, saat kita suntuk.

Bayangkan saja, saat suntuk, kita justru mengurung diri dalam kamar.
Pasti kita akan semakin tersiksa. Nah, kegiatan-kegiatan sosial,
entah membantu orang lain, bergaul dengan orang lain, menyambangi
sahabat akan membantu kita untuk menghilangkan stres. Lebih-lebih
jika orang lain mampu berbagi dengar dengan diri kita.

Nah, obat mujarabnya, praktikkan teknik-teknik de-stress ini untuk
menyegarkan (rejuvenating) diri Anda saat mengalami stres. Jangan
biarkan Anda terjerembab dalam situasi stres yang membuat Anda tidak
produktif lagi. Anda adalah tuan atas diri Anda sendiri!

Sumber: Segarkan Diri Lagi dengan De-Stress oleh Anthony Dio Martin